Tak Sekedar Sayang


dipagi hari yang dingn di pojok pasar..seorang yahudi tua seperti biasa melakukan aktifitasnya..orang tua ini tuna netra (buta) tidak bisa melihat, setiap hari diya duduk di pojok pasar sambil berharap kepingan uang dari seorang dermawan. seperti biasa pula setiap ada dermawan yang memberikan kepingan uang dy selalu memberi nasihat.tuan hati-hati jangan sapai tuan dekat-dekat denganya, diya itu gila, diya itu pembohong, diya itu penyihir,kalau tuan dekat denganya pastilah tuan akan dipengauhi olehnya..setiap hari orang tua buta itu mengatakan kata-kata itu pada setiap orng yang memberikan sedekahnya..
suatu pagi yang dingin datang seorang priya, orangnya gagah tapi pringainya lembut dan sentun, priya itu menghampiri yahudi tua itu..kakek.kakek sudah makan? belum tuan. "boleh saya menyapi kakek?" " oh Boleh-boleh, terimakasih tuan, terima kasih", dengan lemah lemput priya itu menyuapi kakek yahudi buta itu, bahkan karna takut kakek itu tersedak, priya lembut itu meremas roti gandum itu sampai lembut baru disuapkan kekakek, "terimakasih tuan, tuan sangat baik sekali'', ''sudah sepantasnya kek, kita sesama manusia saling mengasihi, ini sedikit uang,mungkin bisa membantu meringankan beban kakek." "terimakasih tuan, terima kasih" seperti biasa setiap ada dermawan yang memberikan sesuatu kepadanya kakek itu selalu mengingatkan jangn dekat-dekat laki-laki itu.dya pembohong, pendusta, tapi priya lembut tadi hanya berlalu dengan senyauman "iya Kek",
sejak saat itu hampir setiap pagi laki-laki lembut itu menyuapi kakek yahudi buta dan setiap hari pula kakek yahudi buta itu mengingatkan agar priya lembut itu jangan dekat-dekat dengan laki-laki pembohong dan pendusta..kebiasaan itu terus berjalan..sampai akirnya..beberapa hari priya lembut itu tidak datang lagi menyuapi kakek yahudi.
datang seorang priya gagah menghampiri kakek itu, "Boleh aku menyapi kake?" "oh boleh tuan, ada apa tuan kok beberapa hari ini tidak berkunjung kesini?", tanpa menjawab laki-laki itu langsung menyuapi kakek buta itu..kakek itu kaget,,"kau..kau bukan priya lembut yang setiap hari menyuapi aku,priya itu tidak begini cara menyuapinya?, kau bukan priya itu!", "memang bagai mana cara priya itu menyauapi kakek?". "diya sangat lembut, sebelum menyuapi q, roti gandum itu diremas sampek lembut baru disuapkan kesaya agar saya tidak tersedak" laki-laki itu menangis "kenapa tuan menangis? kemana priya lembut yang setiap hari menyuapiku?" , " Beliau sudah Tiada kek" jwb laki-laki itu. mendengar ka-kata itu kakek buta itu menangs tersedu2, tenyata priya lembut yang setiap hari menyuapinya itu adalah laki-laki yang setiap hari diya caci maki, ya pria lembut itu yang kakek yahudi buta maksud adalah Muhammad SAW.laki-laki yang setiap hari mnyuapinya dan setiap hari juga kakek itu mencacimaki priya lembut itu akan tetapi priya lembut itu tidak pernah marah, tetap menyuapi dengan kasih sayang. "La Illah Ha Illaloh Muhammadur Rosullulloh!" Terucap 2 kalimat sahadad dari mulud kakek yahudi buta itu..

Tak sekedar kasih sayang..Rosululloh mengajarkan pada kita..bahkan dengan seseorang yang nyata2 memusuhi kita..tapi kenapa? seorang yang mengaku mencintai Rosulullah saling membenci satu sama lain bahkan dengan saudaranya sendiri..bukankah seorang muslim yang satu dengan muslim yang lain itu bersaudara??